REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloys Budi Purnomo, minta seluruh umat beragama menumbuhkan kerukunan antarumat beragama pascapeledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Surakarta, Ahad (25/9).
"Rasa khawatir tidak kami kembangkan, tetapi kami menyerukan agar semua pihak berupaya mengembangkan kerukunan antarumat beragama," katanya, di Semarang, Senin (26/9).
Ia mengatakan bahwa adanya peledakan bom yang terjadi di GBIS, Surakarta, telah merusak ketenangan, kerukunan, dan perdamaian masyarakat setempat. Oleh karena itu, selain kerukunan antarumat beragama yang harus terus dikembangkan, petugas keamanan dan badan intelijen harus kerja lebih profesional serta tanggung jawab.
"Seharusnya kita sebagai negara ber-Pancasila malu jika masih ada tempat ibadah baik itu gereja maupun masjid menjadi sasaran peledakan bom," katanya. "Tindak kekerasan janganlah dijadikan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di negeri ini."
Minggu sore, tambah Romo Aloys, di Gereja Katolik Hati Kudus, Tanah Mas, Semarang, juga digelar doa perdamaian selain menyalakan lilin perdamaian serta doa untuk korban peledakan bom GBIS Surakarta.
"Kami berharap tidak ada provokasi dan tidak ada balas dendam, tetapi lebih mengedepankan pengampunan dan kerukunan antarumat beragama. Mari bergandengan tangan mewujudkan kerukunan lintas iman di negeri ini," katanya.