REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Resor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Tanjung Priok menyiagakan 300 personel guna menjaga keamanan dan ketertiban pasca-bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah (25/9).
"Pihak kepolisian meningkatkan kewaspadaan di sekitar objek vital dan tempat umum dengan melibatkan dua per tiga kekuatan KPPP Tanjung Priok," kata Kepala Polres KPPP Tanjung Priok, AKBP Asep Safrudin, di Jakarta, Senin (26/9).
Ia mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok merupakan objek vital, sehingga perlu kewaspadaan khusus terhadap kemungkinan terjadinya potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Asep menyebutkan Polres KPPP Tanjung Priok mendapatkan dukungan pengamanan dari Polsek Sunda Kelapa, Polsek Muara Baru, dan Polsek Kaluibaru, guna mengamankan situasi keamanan.
Petugas akan merazia barang bawaan penumpang kapal perahu, guna mengantisipasi penyelundupan benda berbahaya ke arah Indonesia bagian timur. Asep mengungkapkan sejauh ini situasi kegiatan masyarakat di Tanjung Priok, masih normal dan tidak ada gangguan keamanan.
Polda Metro Jaya mengerahkan pasukan Brigade Mobil (Brimob) dan regu anjing pelacak (K-9).
Pimpinan Polda Metro Jaya menginstruksikan agar kepolisian wilayah meningkatkan keamanan di sekitar objek vital dan tempat ibadah.
Sebanyak dua per tiga kekuatan Polda Metro Jaya atau sekitar 20.000 personel siaga mengamankan objek vital dan tempat ibadah. Sebelumnya, terjadi peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegal Harjo, Jebres, Solo, Jateng, Minggu (25/9). Peledakan bom tersebut, menewaskan dua orang dan melukai 28 orang yang merupakan jemaat gereja