Senin 26 Sep 2011 16:06 WIB

Trauma Yohanes dan Yohana: Usai Bunyi Memekakkan...Darah Berceceran Dimana-mana

Rep: Edy Setyoko/ Red: Siwi Tri Puji B
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Yohana (25) dan Yohanes (27) masih trauma. Pasangan suami-isteri, termasuk yang paling awal mengetahui kejadian bom bunuh diri yang terjadi di gereja di seberang rumahnya, Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Keponton.

Begitu terjadi bunyi ledakan memekakkan telinga, keduanya sontak keluar rumah, menuju lokasi kejadian.

Begitu mendatangi lokasi kejadian, keduanya melihat puluhan orang terluka. Darah berceceran sekitar pintu masuk gereja. Sesosok manusia dalam kondisi terkapar dengan perut hancur.

ia melihat kepanikan luar biasa dari para jamaah. Merteka berteriak, berlari bingung, dan menangis.

Melihat kejadian ini, Yohana dan Yohanes kembali ke rumah. Mereka langsung melarikan kedua anaknya, diungsikan ke rumah nenek mereka. ''Saya tidak mau anak-anak saya melihat kejadian ini. Saya tak rela anak-anak kami melihat kejadian mengerikan ini,'' kata Yohana.

Yohana-Yohanes mestinya ikut kebaktian jemaat pada sesi kedua pukul 09.00 WIB. Berhubung salah satu anaknya menderita sakit panas, niat keduanya diurungkan dan diputuskan ikut kebaktian sesi ketiga pukul 17.00 WIB. ''Kalau anak saya tidak sakit, dan saya ikut kebaktian sesi kedua bisa jadi ikut jadi korban,'' kata Yohana.

Keduanya, kini masih syok. Katanya, sekujur tubuh rasanya linu dan lemas. "Kalau mau melakukan sesuatu rasanya malas. Adanya hanya rasa takut saja," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement