REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyiapkan tim menyeluruh salah satunya dari psikolog untuk menyembuhkan trauma korban ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Surakarta.
"Tim dari Dinas Kesehatan terdiri atas 11 disiplin ilmu kedokteran. Salah satunya adalah psikologi karena para korban dikhawatirkan mengalami trauma mendalam usai peristiwa meledaknya bom," kata Manajer Penunjang Umum RS dr Oen, William Tanoyo, di Surakarta, Senin.
Kesebelas disiplin ilmu tersebut adalah bedah tulang, umum, digestive, syaraf, thorax, telinga hidung tenggorokan, rehabilitasi medik, radiologi, urologi, dan psikologi.
Hingga saat ini, lanjut dia, para korban yang menjalani rawat inap maupun rawat jalan masih terpantau tidak mengalami trauma yang terlalu mendalam sejak kejadian ledakan pada Ahad (25/9). "Tidak ada pasien yang mengalami histeris ketika dilarikan ke rumah sakit," kata dia.
Meskipun demikian, lanjut dia, psikolog yang telah disiapkan akan bersiaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menangani pasien secara psikologis. Hal tersebut, lanjut dia, juga dikarenakan sebagian korban masih berusia remaja.
Tim menyeluruh yang disiapkan Dinas Kesehatan tersebut, lanjut dia, berasal dari RS dr Moewardi, RS dr Oen, dan RS Orthopedi Prof dr Soeharso Surakarta.
Dia mengatakan kinerja tim tersebut akan mendapatkan pantauan langsung dari Kepala Dinas Kesehatan Jateng serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta. "Pembentukan tim baru dikoordinasikan tadi malam. Sementara ini memang tim berkoordinasi untuk penyembuhan fisik dan berlanjut pada penyembuhan trauma psikologis pasien," kata dia.