REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mabes Polri telah memastikan pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah adalah Ahmad Yosefa Hayat alias Pino Damayanto. Polri memastikannya dengan tes DNA dan data-data spesifik milik Hayat. Salah satunya Hayat pernah menjalani operasi penyakit hernia.
"Ditemukan tanda bekas operasi di tubuh jenazah pelaku bom bunuh diri di Solo," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Brigjen Ahmad Mussadeq Ishaq, dalam jumpa pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9).
Mussadeq menambahkan polisi melakukan beberapa pemeriksaan untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah pelaku bom tersebut. Awalnya foto jenazah dan foto Hayat semasa hidup dikonfirmasikan kepada pihak orangtua Hayat. Pihak keluarga mengakui bahwa jenazah tersebut adalah Hayat anak mereka.
Namun tim dokter, lanjutnya, mengumpulkan data-data spesifik dari Hayat. Menurut keterangan orangtua, Hayat pernah memiliki catatan penyakit hernia. Setelah dicek, jenazah pelaku memiliki tanda bekas operasi hernia. Selain itu, Hayat juga memiliki ciri spesifik lainnya seperti terjadi penebalan di pergelangan kakinya.
"Dari hasil pencocokan data dari data sekunder dan medik ditemukan pria berumur 25-35 tahun dengan kulit sawo matang. Setelah dikonfirmasi pihak keluarga, dinyatakan cocok dan match," jelasnya.