Selasa 27 Sep 2011 16:38 WIB

Orang Tua Hayat Pemilik Warung Bakso Terkenal di Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Johar Arif
Seorang wanita nenunjukkan foto diduga tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Minggu (25/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang wanita nenunjukkan foto diduga tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Minggu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Orang tua Hayat, M Dawud Turani, memiliki salah satu warung bakso terkenal di Kota Cirebon. Seiring diumumkanya Hayat alias Ahmad Urip alias Achmad Yosepa Hayat alias Raharjo sebagai pelaku bom bunuh diri di Solo oleh polisi, warung bakso di Jalan Pandesan Kota Cirebon itu terlihat tutup, Selasa (27/9).

Padahal, warung tersebut biasanya sudah beroperasi pukul 09.00 WIB itu. Selain itu, warung tersebut juga selalu ramai dikunjungi pembeli setiap harinya. Namun kini, tetangga pun tidak mengetahui keberadaan pemilik warung bakso itu. ‘’Sejak pagi sudah tutup,’’ ujar seorang penjual gado-gado yang ada di depan warung bakso tersebut, Johariyah.

Meski tertutup rapat, warung bakso tersebut tidak terlihat terkunci dari luar. Di bangunan atas bangunan warung yang biasa digunakan sebagai tempat istirahat karyawan warung, nampak beberapa helai kain dan pakaian yang dijemur. ‘’Kalau orang-orangnya pergi, biasanya tidak ada jemuran itu,’’ tutur Johariyah.

Warung bakso milik orang tua Hayat merupakan salah satu tempat makan yang cukup terkenal di Kota Cirebon. Dengan jumlah karyawannya yang mencapai sekitar 15 orang, warung tersebut bisa menjual habis antara 400 sampai 500 porsi bakso per harinya.

Pemilik warung, orang tua Hayat, M Dawud Turani, dikenal sebagai orang yang tertutup. Dia jarang bergaul dengan para tetangganya. ‘’Pak Dawud kurang bersosialisasi dengan masyarakat,’’ kata ketua RT 06 RW 04 Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Uni Saruni. Ia mengungkapkan, Dawud selama ini juga tidak mau membuat kartu keluarga (KK). Padahal, setiap warga di lingkungan RT-nya diharuskan memiliki KK.

Mengenai keberadaan Hayat, Uni mengungkapkan pernah melihatnya setelah kejadian bom di Cirebon. Namun, setelah itu dia tidak pernah bertemu lagi.

Istri Hayat, Yosefa Dewi, kata Uni, pernah terlihat melayani pembeli di warung bakso itu sebelum Ramadhan kemarin. Namun, kini dia juga tidak mengetahui keberadaan Yosefa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement