REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Sebelum meledakkan dirinya di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Hayat terlebih dahulu ke warnet (warung internet) Solonet, Jalan Arief Rahman Hakim Nomor 129 dan menitipkan tas punggungnya itu.
Polisi akan menyelidiki aktivitas Hayat di warnet tersebut. "Masih didalami ada pesan dan komunikasi dengan siapa, nanti kita cek," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9).
Anton menambahkan bukti Hayat datang ke warnet Solonet yaitu adanya dua lembar kertas bukti pembayaran transaksi di Solonet yang telah disita polisi. Polisi menduga adanya pesan yang ditinggalkan atau komunikasi dengan pihak lain selama Hayat berada di warnet tersebut.
Selain itu, polisi juga akan menyelidiki siapa otak intelektuan dan pengendali serangan bom bunuh diri tersebut. Pasalnya bom bunuh diri di Solo merupakan kelanjutan dari bom bunuh diri di Cirebon. Empat Daftar pencarian Orang (DPO) bom Cirebon yang juga rekan Hayat, diduga masih menyimpan tujuh bom pipa yang dapat menjadi satu rangkaian bom bunuh diri lainnya.
""Maka itu, Polri akan menindaklanjuti pelaku dengan melakukan penyidikan termasuk pengembangan siapa otak intelektuan dan pengendalinya serta keberadaan teman-temannya. Saat ini saksi juga sudah bertambah menjadi 17 orang, dari sebelumnya sebanyak 15 orang," tegas mantan Kapolda Jawa Timur ini.