REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok meningkatkan pengamanan dengan menerjunkan 300 anggota polisi pascainsiden bom di Gereja Bethel Injil Sepuluh, Solo. Dua anjing pelacak unit K9 turut disertakan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asep Safrudin, di Jakarta, Selasa (27/9), mengatakan personel yang diterjunkan di obyek vital, tidak lain untuk melakukan pemeriksaan di area Pelabuhan Tanjung Priok.
"Tujuannya untuk memeriksa sekaligus menjaga wilayah obyek vital yang ada di area Pelabuhan Tanjung Priok," ujarnya. Pemeriksaan, kata dia, dilakukan untuk semua penumpang kapal laut, baik yang akan berangkat maupun yang tiba di Terminal Penumpang Nusantara.
"Kita tidak mau kecolongan, semua pintu masuk pelabuhan dan terminal penumpang kami jaga dan awasi dengan ketat. Pemeriksaan dilakukan terhadap tas penumpang," ujarnya.
Ia mengatakan, wilayahnya memiliki banyak obyek vital yang berada di area Pelabuhan Tanjung Priok seperti tanki minyak dan gudang penumpukan berisikan bahan kimia.
Karena itu, penjagaan tidak hanya area di Pelabuhan Tanjung Priok saja, penjagaan pun diperketat di tiga Polsek yakni Kawasan Sunda Kelapa, Polsek Kalibaru, dan Polsek Kawasan Muara Baru.
Bentuk pengamanan yang dilakukan, secara terbuka dan tertutup untuk mengantisipasi adanya penumpang yang membawa benda-benda yang berbahaya. "Pengawasan sudah dilakukan tidak hanya pasca bom meledak di Solo, tetapi sejak kerusuhan di Ambon," katanya.
Dari pantauan, di pintu masuk terminal penumpang anggota Brimob lengkap dengan senjata laras panjangnya, melakukan pemeriksaan tas penumpang kapal. Petugas tak hanya memerik