REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Sebuah lembaga penelitian, yaitu DCSC Indonesia telah melakukan analisis isi pemberitaan media terhadap tokoh-tokoh politik yang berpotensi menjadi kandidat capres 2014. Pelaksanaan penelitian dilakukan terhadap 7 (tujuh) surat kabar nasional di Indonesia, yakni Kompas, Republika, Media Indonesia, Indo Pos, Rakyat Merdeka, Suara Pembaruan, dan Seputar Indonesia.
Waktu pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1 Juli hingga 30 September 2011 dengan menggunakan metode analisis isi tematik. Jumlah artikel yang dianalisis dalam rentang waktu itu sebanyak 3.144 artikel. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan dan menganalisa semua artikel yang ada di surat kabar tentang 17 tokoh kandidat capres 2014.Tokoh- tokoh itu adalah Hatta Rajasa, Anas Urbaningrum, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Suryadharma Ali, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Sri Mulyani, Ani Yudhoyono, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Din Syamsuddin, Prabowo Subianto, Pramono Edhi Wibowo, Puan Maharani, Hidayat Nur Wahid, dan Tommy Soeharto.
Dari hasil analisis isi media itu diketahui bahwa Hatta Rajasa merupakan tokoh yang paling banyak mendapatkan porsi pemberitaan di tujuh surat kabar nasional. Porsi pemberitaan mengenai Hatta Rajasa sebesar 20,5 persen atau setara dengan 646 artikel. Demikian rilis Direktur Developing Countries Study Centre (DCSC) Indonesia, Abdul Hakim yang diterima //Republika// di Jakarta, Selasa (4/10).
Lalu disusul secara berturut-turut oleh Anas Urbaningrum (18,1 persen/569 artikel), Muhaimin Iskandar (12,3 persen (387 artikel), Mahfud MD (9,9 persen/312 artikel), Suryadharma Ali (7,7 persen/242 artikel), Aburizal Bakrie (6,4 persen/200 artikel), Megawati Soekarnoputri (4,4 persen/138 artikel), Sri Mulyani (4,2 persen/131 artikel), Ani Yudhoyono (4,1 persen/128 artikel).
Sri Sultan Hamengkubuwono X (2,9 persen/92 artikel), Din Syamsuddin (2,0 persen/62 artikel), Prabowo Subianto (1,6 persen/51 artikel), Pamono Edhi Wibowo (1,4 persen/44 artikel), Puan Maharani (1,0 persen/31 artikel), Hidayat Nur Wahid (0,3 persen/10 artikel), dan Tommy Soeharto (0,3 persen/10 artikel). Jika hanya diambil sembilan nama kandidat capres, maka nama-nama yang muncul adalah Hatta Rajasa, Anas Urbaningrum, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Megawati, Sri Mulyani, Ani Yudhoyono, Surya Paloh, dan Prabowo Subianto. Hatta Rajasa menempati posisi teratas dengan porsi pemberitaan sebesar 28.5 persen, disusul Anas Urbaningrum sebesar 25.1 persen.
Dan, kalau hanya diambil enam nama kandidat capres, maka nama-nama yang muncul adalah Hatta Rajasa, Anas Urbaningrum, Aburizal Bakrie, Megawati, Sri Mulyani, dan Prabowo. Hatta Rajasa menempati posisi teratas dengan porsi pemberitaan sebesar 37.2 persen, disusul Anas Urbaningrum sebesar 32.8 persen. ''Jika hanya diambil lima nama kandidat capres, maka nama-nama yang muncul adalah Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Sri Mulyani, dan Prabowo subianto. Hatta Rajasa menempati posisi teratas dengan porsi pemberitaan sebesar 55.4 persen, disusul Aburizal Bakrie sebesar 17.2 persen,'' papar Abdul Hakim, Direktur Riset DCSC.
Pada rentang waktu ini relatif tidak banyak citra negatif yang menimpa 17 tokoh tersebut. Citra artikel masih didominasi oleh sentimen positif dan netral. Meski ada citra negatif, tapi porsinya sangat kecil dibandingkan jumlah keseluruhan artikel masing-masing tokoh di surat kabar. Hal ini kemungkinan disebabkan pelaksanaan pemilihan umum 2014 yang masih tiga tahun lagi.
Terkait citra kandidat, dari enam kandidat terkuat yang akan tampil menjadi perebutan kursi RI-1 pada pemilihan presiden tahun 2014 mendatang –Hatta Rajasa, Anas Urbaningrum, Aburizal Bakrie, Megawati, Sri Mulyani, dan Prabowo– citra negatif belum begitu banyak menimpa mereka. Kandidat dengan citra negatif terbesar di antara keenam tokoh itu adalah Sri Mulyani dengan perolehan angka mendekati 4 persen.