REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Penguasa baru Libya telah mengungkapkan dua kuburan massal baru, Rabu, sepekan setelah mereka terpaksa menarik penemuan sebelumnya apa yang mereka katakan sebagai tempat pemakaman ratusan tawanan yang dieksekusi pada 1996.
"Kesaksian saksi memungkinkan kami untuk mengungkapkan dua kuburan massal korban rezim lama," kata kepala keamanan Tripoli Naji al-Issawi pada konferensi pers di ibu kota Libya itu.
Sebuah pemakaman massal di Gargaresh, di pantai sekitar tujuh kilometer dari pusat Tripoli, memuat sekitar 200 mayat, katanya.
Kuburan massal kedua di Birasta Milad, sebuah daerah pedesaan 10 kilometer dari pusat kota itu, memuat kira-kira 700 mayat, katanya menambahkan. Issawi tidak memerinci mengenai bagaimana orang-orang yang dimakamkan di kuburan itu tewas, tapi menduga dengan kurangnya pembusukan, mayat-mayat itu dilihat oleh AFP sebagai tewas belum lama berselang.
Seorang ahli patologi mengatakan pada wartawan di kuburan Gargaresh bahwa sedikitnya dua mayat mendapat luka peluru dan sekitar 20 memiliki tengkorak yang retak. Pada 25 September, penguasa baru Libya mengatakan mereka telah menggali sebuah kuburan massal dari 1.700 tawanan yang dibunuh oleh rezim Muamar Gaddafi dalam pemberontakan 1996, pembantaian yang telah memicu pemberontakan yang telah menjatuhkan mantan pemimpin Libya itu.
Tapi dua hari kemudian, mereka mengakui mereka tidak yakin mengenai penemuan itu setelah laporan-laporan muncul bahwa beberapa dari tulang-belulang itu tampaknya tulang-belulang binatang.