Selasa 11 Oct 2011 17:06 WIB

Dipercepat, Pembangunan Bandara Kaltim-Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Pembangunan sejumlah Bandar Udara (Bandara) di Perbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Malaysia bagian timur dipercepat, di antara fungsi dan sasarannya adalah untuk percepatan pembangunan ekonomi dan keutuhan NKRI.

"Selama ini bahan kebutuhan pokok dan berbagai jenis barang lain yang diperlukan warga di kawasan perbatasan harganya sangat tinggi, sehingga daya beli masyarakat berkurang," kata Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Selasa (11/10).

Untuk harga semen misalnya, bisa mencapai Rp300 ribu per sak, padahal di daerah perkotaan hanya sekitar Rp65.000 per sak. Kemudian harga bensin sebesar Rp40 ribu per sak, padahal di perkotaan hanya pada kisaran Rp4.500 hingga Rp6.000 per liter. Ini terjadi karena sulitnya barang-barang tersebut untuk bisa sampai ke lokasi perbatasan, pedalaman dan daerah terpencil di Kaltim.

Sedangkan sulitnya barang tersebut masuk ke daerah itu karena terbatasnya angkutan pesawat akibat kondisi Bandara dan landasan pacu yang pendek, sehingga hanya pesawat-pesawat berbadan kecil yang bisa mendarat dan hanya mampu menampung sedikit barang.

Terkait dengan itu, maka sejumlah bandara di perbatasan seperti Bandara Yuvai Semaring atau Long Bawan di Kabupaten Nunukan, Bandara Long Ampung di Malinau, dan Bandara Datah Dawai di Kutai Barat akan diperpanjang landasan pacunya.

Tiga bandara itu akan mendapat pendanaan mencapai Rp400 miliar yang dialokasikan melalui sistem kontrak tahun jamak APBD Kaltim mulai 2012 hingga 2013. Rinciannya adalah, untuk Bandara Yuvai Semaring Long Bawan akan mendapat alokasi Rp120 miliar, kemudian sebesar Rp130 miliar untuk Bandara Long Apung, dan yang Rp150 miliar untuk Bandara Datah Dawai.

Peningkatan panjang landasan pacu untuk tiga bandara di tiga kabupaten dalam kawasan perbatasan itu akan dilakukan hingga mencapai panjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter.

Kondisi saat ini tiga bandara tersebut adalah 900 meter dengan lebar 23 meter, dan berkonstruksi aspal kolakan untuk Bandara Yuvai Semaring Long Bawan. Panjang 840 meter dan lebar 23 meter dengan konstruksi aspal kolakan untuk Bandara Long Apung, dan panjang 750 meter dengan lebar 23 meter kondisi fisik aspal kolakan pada Bandara Datah Dawai.

Menurutnya, pada 2013 tiga Bandara itu akan memiliki panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, sehingga minimal pesawat jenis Hercules sudah bisa mendarat di tiga Bandara tersebut.

Secara otomatis, peningkatan landasan pacu tersebut akan meningkatkan intensitas penerbangan di tiga kawasan perbatasan itu sehingga persoalan infrastruktur yang sebelumnya menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi, perlahan bisa dipecahkan.

"Selain itu, Bandara di Krayan Kabupaten Nunukan juga akan dibangun karena banyak potensi yang bisa digali di kawasan itu, selain untuk peningkatan perekonomian, kegiatan pariwisata di Krayan juga akan maju jika bandara sudah bagus," ujar Zairin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement