Sabtu 15 Oct 2011 11:31 WIB

Tak Hanya di AS, Protes ala Wall Street Juga Hadir di London

Pengunjuk rasa anti-Wall Street berkostum ala Zombie
Foto: AP
Pengunjuk rasa anti-Wall Street berkostum ala Zombie

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Semangan anti ketamakan korporat yang diteriakkan di Wall Street, Amerika Serikat merembet hingga ke Inggris. Bahkan Polisi Inggris menegaskan akan mengambil langkah yang diperlukan demi menjaga ketertiban kota. Pernyataan itu dikeluarkan Sabtu (15/10) ketika para demonstran berencana menguasai distrik keuangan London dan bersumpah menggelar aksi selama mungkin sebagai protes terhadap ketamakan korporat.

Lebih dari 13.700 orang, malam Jumat (14/10) kemarin mengekspresikan dukungan di Facebook terhadap protes yang mereka juluki 'Occupy the London Stock Exchange'. Nama itu diinspirasi dengan demonstrasi serupa lintas Atlantis di New York.

Occupy LSX website mengklaim lebih dari 5 ribu orang akan menghadiri aksi tersebut. Namun satu orang yang termasuk penggerak, Jumat, mengatakan mereka tak yakin berapa orang yang akan turun dan berharap sekitar seribu orang.

Demostrasi tersebut didukung dan sebagian diorganisir oleh UK Uncut, yang sebelumnya menggelar protes menentang bos Arcadia, bisnis milik Philip Green, toko jaringan Fortnum & Mason di Picadilly dan reformasi UU Kesehatan di Westminster Bridge pada Ahad lalu. "Kami bersiap untuk berhadapan dengan polisi. Penahanan tak akan mampu mengintimidasi kami, namun justru hanya akan memoles kami," ujar salah satu demonstran.

Ia berharap jumlah massa bisa terdongkrat dengan menyebarkan kata-kata lewat situs jejaring sosial. Aksi ini, ujarnya, direncanakan sebagai dukungan terhadap pendudukan lain yang tengah digerakkan di penjuru dunia, ujarnya. Pengorganisir aksi menggambarkannya sebagai 'gerakan global untuk demokrasi sesungguhnya".

Satu demonstran, seorang penyanyi Inggris, Billy Bragg, menunjukkan dukungan pada Jumat lewat pesannya di Twitter berkata, "Waktunya telah tiba...Kuasai Bursa Saham London...Saya akan berada di sana,"

Sementara itu Occupy LSX mengeluarkan pernyataan berbunyi, "Setelah dana talangan besar dikucurkan ditengah pengangguran masif, privatisasi dan kebijakan pengetatan, kami malih melihat keuntungan meningkat di kalangan orang kaya."

Grup yang menyerukan keadilan dan persamaan untuk semua itu menambahkan, "Kami akan menguasai Bursa Saham, mengklaim kembali wajah sistem keuangan dan menggunakannya untuk menyuarakan gagasan bagaimana kita dapat bekerja untuk masa depan lebih baik. Masa depan yang bebas dari penghematan ketat, bebas dari ketidasamaan yang kian meningkat, pengangguran, ketidakadilan pajak dan elit politik yang mengabaikan warga negara.

Jurubicara polisi Metropolitan London, mengatakan 'ada rencana fleksibel untuk mengawasi aksi tersebut, dan menambahkan bahwa tak ada taktik yang tak diantisipasi--termasuk benda-benda semacam tongkat dan pentungan yang dibawa pengunjuk rasa, maka polisi akan mengepung dan menahan kelompok orang-orang yang mereka yakini terlibat atau hendak terlibat dalam provokasi kekerasan.

Namun sang jubir meyakinkan bahwa respon polisi akan proposional. "Kami akan melihat dan mempertimbangkan serangkain pilihan dan menentukan pendekatan dengan situasi di lapangan," ujarnya.

Protes akan digelar pada Sabtu ini tengah hari ketika para demonstran mulai berkumpul di Katedral St Paul dan bersiap berbaris menuju timu ke Square Mile. Pengorganisir demo meminta mereka yang akan turun ke jalan untuk membawa banyak-banyak makanan dan air serta selimut hangat. Tenda dan sleeping bag serta penerangan juga disarankan sebagai ide baik.

sumber : The Independent
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement