REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Forum santri Nahdatul Ulama Yogyakarta menuntut Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Helmy Faisal, segera direshuffle. Tuntutan itu disampaikan Santri NU dalam orasinya menyambut kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Yogyakarta.
Aksi yang diikuti sekelompok santri itu semula akan dilakukan di depan kediaman Boediono di Sawitsari, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Namun, aksi dihalangi aparat kepolisian dan hanya dilakukan di depan terminal Condong Catur sekitar pukul 10.30 WIB.
Dalam keterangan persnya, Koordinator Aksi, Romel Mas'uri, mengatakan Menteri PDT Helmy Faisal tidak maksimal dan terkesan tidak serius mengembangkan daerah tertinggal selama dua tahun kepemimpinannya. Peserta aksi juga menyoroti banyaknya iklan Kementerian PDT tidak sesuai dengan realisasi kinerjanya.
Sekelompok peserta aksi yang sebagian mengenakan sarung dan kopiah tersebut juga menuntut pembangunan infrastruktur yang menghambat pengembangan daerah tertinggal seperti sarana transportasi. SBY- Boediono juga dituntut tegas dalam menindaklanjuti kinerja menterinya yang buruk dan tidak sesuai dengan harapan rakyat.
Sebelum membubarkan diri, dalam aksinya, santri NU membakar kertas orasi dan berdoa di tengah jalan. Sesaat setelah aksi berakhir, iring-iringan mobil plat hitam RI 4 melintas dengan kawalan ketat menuju kediaman Wakil Presiden Boediono.