REPUBLIKA.CO.ID,NAZARET--Kepala Dinas Intelijen Dalam Negeri Israel “Shabak” (Shin Bet), Yoram Cohen menilai bahwa kesepakatan pertukaran tawanan antara perlawanan Palestina dan Israel adalah "cara terbaik" untuk mengembalikan Gilad Shalit kepada keluarganya.
Meski dengan itu, Cohen mengklaim, bahwa kesepakatan pertukaran tawanan tersebut akan mendorong kelompok-kelompok Palestina untuk menculik lebih banyak lagi tentara Israel.
Sementara itu, Penasihat Perdana Menteri Israel untuk Urusan Keamanan Nasional, Yakub Amidror berpendapat bahwa kesepakatan pertukaran tawanan yang dicapai antara Hamas dan Israel, "sedikit lebih buruk". Dia mencacat sejumlah poin yang menguntungkan Hamas di Palestina.
Seorang kolumnis Zionis, Ben Caspit, menilai kesepakatan pertukaran tawanan merupakan bentuk penyerahan yang memalukan. Karena "Israel" datang berlutut di depan Hamas, samangat kekuatan jugang Zionis telah gagal di depan Hamas.
Pada gilirannya, analis partisan, Ben Dror Yemini, mengingatkan bahwa kesepakatan pertukaran ini merupakan hadiah untuk "terorisme" dan sebuah kemenangan besar bagi Hamas.