REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Gamawan Fauzi, berjanji meningkatkan kesejahteraan warga Dusun Tanjung Datu dan Camar Bulan.

Pihaknya fokus untuk membangun infrastruktur, sebab tahun anggaran pembangunan daerah tertinggal sekitar Rp 1,5 triliun. “Ini bukan kerja setahun, bisa saja menjadi kerja puluhan tahun,” kata Gamawan usai Rakornas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Jakarta, Selasa (18/10).

Gamawan menegaskan, tujuan percepatan pembangunan daerah perbatasan agar harapan para pengamat yang mengkritik pemerintah dapat terwujud. Pasalnya, wilayah perbatasan itu harus diperhatikan sebab menjadi beranda, bukan dapur rumah yang dikesankan diabaikan.

Pihaknya menargetkan dapat mengundang investor untuk menanam modal. Caranya dengan mengajak mereka ke sana untuk melihat potensi daerah masing-masing. Sehingga diharapkan jika ada investor masuk, maka perputaran roda ekonomi masyarakat bisa lebih cepat.

Gamawan mengatakan, persoalan perbatasan juga memusingkan pemerintah Malaysia. Pasalnya, tidak semua perbatasan di Malaysia terurus dengan baik. “Malaysia punya problem sama sebenarnya, tidak semua wilayah mereka di perbatasan itu bagus. Ini butuh waktu,” katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika