Kamis 20 Oct 2011 17:45 WIB

Densus 88 Bekuk Salah Satu DPO Bom Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Tim Densus 88 dalam sebuah penggerebekan tersangka teroris.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Tim Densus 88 dalam sebuah penggerebekan tersangka teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Densus 88 Antiteror berhasil menangkap Yadi Supriyadi (30) alias Yadi Al Hasan, tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bom Cirebon. Penangkapan dilakukan di rumah orang tuanya di Gang Supena RT 02 RW 01 Desa Pasindangan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Kamis (20/10) sekitar pukul 00.00 WIB. "Saat ditangkap, Yadi tidak melawan," ujar Kepala Desa Pasindangan, Misnadi.

Misnadi menjelaskan, dia mendapat informasi dari warganya mengenai keberadaan Yadi di rumah orang tuanya pada Rabu (19/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah itu, informasi tersebut langsung dilaporkannya ke Babinsa, yang diteruskan ke polsek setempat. "Penangkapan kemudian dilakukan Densus 88 dan Polres Cirebon sekitar pukul 00 WIB," kata Misnadi.

Misnadi mengatakan, Yadi merupakan anak bungsu dari enam bersaudara pasangan Abas Hasan (alm) dan Siti Rokayah. Saat datang ke rumah orang tuanya itu, Yadi datang hanya mengenankan kaos biasa.

Menurut Misnadi, Yadi sebenarnya adalah anak yang baik dan mudah bergaul dengan siapapun. Bahkan, Yadi pernah menjadi ketua DKM Mushola As Syuhada serta Karang Taruna di desa tersebut. "Dia juga ganteng," tutur Misnadi.

Namun, Misnadi menambahkan, perilaku Yadi mulai berubah menjadi tertutup sekitar dua tahun lalu. Saat itu, Yadi rajin

mengikuti pengajian di salah satu masjid di daerah Panjunan, Kota Cirebon.

 

Yadi pun kemudian menikah dengan perempuan yang mengenakan cadar bernama Nena Sutiana, warga Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon. Mereka pun dikaruniai seorang anak yang kini berusia sekitar enam bulan.

Sementara itu, salah seorang kakak Yadi, Aceng (34), menerangkan, saat penangkapan terjadi, di rumah ada ibu mereka, istri Yadi, serta tiga kakak Yadi lainnya. Ketika itu, mereka sekeluarga sedang tidur lelap. Karenanya, dia dan keluarganya sangat terkejut dengan peristiwa tersebut.

"Ibu saya sampai sekarang masih syok," ujar Aceng. Dia berharap, pihak keluarga dapat bertemu kembali dengan Yadi. Kapolres Cirebon, AKBP Edi Mardianto, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya penangkapan terhadap Yadi.

Namun, dia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. "Sekarang (Yadi) sudah di Mabes. Silahkan lebih lanjutnya di sana," tandas Edi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement