Kamis 20 Oct 2011 18:22 WIB

Indonesia Hanya Buka Lima Bandara untuk ASEAN Open Sky

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia pada tahap awal memastikan hanya akan membuka lima bandara besar saat ASEAN open sky atau liberalisasi udara kawasan negara-negara Asia Tenggara dimulai 2015.

"Indonesia hanya akan membuka lima bandara besar saat liberalisasi udara," kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, dalam penyambutan pesawat B737-800NG ke-48, di hanggar GMF Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (20/10).

Menurut Bambang, pembatasan pada tahap awal tersebut merupakan upaya pelambatan bagi pelaku maskapai domestik agar benar-benar siap.

"Yang terpenting, karena pasar domestik udara Indonesia sangat besar dan ini terbukti berlombanya maskapai asing masuk ke sini," katanya.

Bambang menyebut, tahun lalu pergerakan penumpang domestik mencapai 106 juta dan dari jumlah itu 60 juta menggunakan jasa angkutan udara.

Artinya, dibanding jumlah penduduk sebesar 238 juta orang, penumpang udara masih kurang 10 persen. "Bayangkan, jika prosentasenya sudah mencapai 20-25 persen," ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut upaya PT Garuda Indonesia yang terus memperbaiki kualitas layanan yang antara lain memperbaharui armadanya.

"Penambahan armada ini, hanya salah satu sisi yakni prasarana. Namun, Garuda perlu terus meningkatkan kualitas layanannya, SDM dan sistem pengelolaannya," tuturnya.

Jika itu mampu dilakukan secara berkelanjutan, kata Bambang, pihaknya optimistis, suatu saat nanti, Garuda akan memiliki pelanggan loyal yang membanggakan ("loyal customer").

Kurang enam tahun

Sementara itu, Dirut PT Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar mengakui, seiring dengan datangnya pesawat ke-48 untuk B737-800NG itu, rata-rata usia pesawat Garuda yang berjumlah 89 saat ini adalah 7,8 tahun.

"Seiring dengan program 'quantum leap' maka dalam tiga tahun ke depan, rata-rata usia pesawat kami menjadi kurang dari enam tahun," ujarnya, menjelaskan.

Dengan itu semua, Emirsyah optimistis mampu meningkatkan layanan Garuda secara signifikan dengan konsep Garuda Indonesia Experience.

"Pada 2015, total pesawat kami akan menjadi 154 pesawat, terdiri B737-800NG untuk domestik dan regional, A330-300/200 untuk jarak menengah dan sedang," paparnya. Kemudian, tambah Emirsyah, satu lagi B737-300ER untuk jarak jauh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement