REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM – Aksi unjuk rasa yang digagas Himpunan Sejuta Umat (HIMPUN) berjalan damai. Sekitar 5.000 Muslim Malaysia hadir dalam acara yang berlangsung di Stadion, Shah Alam, Sabtu (22/10).
Dalam orasinya, Ketua Himpun, Mohd Azmi Abdul Hamid, mengatakan persoalan pemurtadan di Malaysia bukan persoalan biasa seperti yang diberitakan media massa.
Di balik itu, ada rencana global untuk menghancurkan Muslim Malaysia. "Pemerintah telah merilis statistik dalam jumlah kecil Muslim yang berpindah agama. Padahal, angkanya lebih besar lagi," papar Mohd Azmi, seperti dikutip dari themalaysianinsider, Ahad (23/10).
Fakta itu, ungkap dia, tidak dibuat-buat. Jadi, pihaknya merasa khawatir sebagian Muslim Malaysia tidak tahu dengan situasi tersebut. "Ada rencana besar, dan kami tidak akan membiarkan rencana itu menghancurkan Islam," tegasnya.
Azmi menuturkan musuh-musuh Islam bersifat global dan Islam telah menjadi masalah bagi gerakan Zionis barat. "Ini fakta sesungguhnya. Islam menjadi targetnya," paparnya.
Aksi unjuk rasa sejuta umat direncanakan semenjak sepekan lalu. Ide ini berawal dari isu pemurtadan yang menimpa Muslim Malaysia.