Senin 24 Oct 2011 06:45 WIB

NTC Umumkan Libya 'Bebas'

REPUBLIKA.CO.ID,BENGHAZI--Dewan Transisi Nasional (NTC) hari Minggu mengumumkan Libya "bebas", pada pawai besar di kota Benghazi, tempat lahirnya pemberontakan melawan pemerintah Muamar Qaddafi yang meletus delapan bulan lalu. "Deklarasi Pembebasan. Angkat kepala kalian tinggi-tinggi. Kalian orang Libya yang bebas," kata wakil ketua NTC Abdel Hafiz Ghoga, di tengah puluhan ribu orang yang menggemakan kata-katanya secara serentak.

"Rakyat Libya memastikan penghormatan mereka atas hukum internasional... (penghormatan mereka atas) kepentingan timbal-balik dan kerja sama dengan semua negara, khususnya tetangga-tetangga Libya," kata Ghoga. "Kita memasuki sebuah tahap baru, tahap yang meminta tanggung jawab lebih besar dari kita semua. Hidup revolusi. Hidup Libya," katanya, tiga hari setelah penangkapan dan pembunuhan Qaddafi.

Ketua NTC dan pemimpin sementara Libya Mustafa Abdel Jalil, dalam pernyataan kepada massa yang bersorak gembira di Lapangan Kish di kota wilayah timur Libya itu, menekankan bahwa hukum Islam akan menjadi sumber utama perundang-undangan baru Libya. "Segala undang-undang yang melanggar sharia (Islam) akan batal demi hukum," katanya.

Abdel Jalil berterima kasih kepada NATO atas dukungan mereka pada pemberontakan anti-Qaddafi yang bermula di Benghazi pada pertengahan Februari dan memberikan penghormatan pada mereka yang tewas dalam perjuangan melawan rejim lama. "Semua syuhada, warga sipil dan militer, menunggu peristiwa ini untuk ikut merayakan, namun mereka kini berada di tempat terbaik, di surga," katanya.

"Revolusi ini dimulai dengan damai untuk meminta hak-hak hukum minimum, namun dihadapi dengan kekerasan," katanya, menunjuk pada penumpasan protes pro-demokrasi sebelum meletusnya konflik besar.

Abdel Jalil juga mengirim pesan kepada demonstran anti-pemerintah di penjuru lain dunia Arab. "Saya berharap rakyat Suriah dan Yaman akan mencapai aspirasi mereka dan menang," katanya. Deklarasi Libya bebas itu disampikan NTC tiga hari setelah kematian Qaddafi.

Para pejabat NTC mengatakan, Muamar Qaddafi tewas selama pertempuran untuk menguasai kota tempat asalnya, Sirte, pada Kamis (20/10). Namun, beberapa negara besar Barat yang mendukung pemberontak Libya menguasai Tripoli dua bulan lalu mengatakan, mereka masih mencari konfirmasi mengenai kebenaran berita itu.

Qaddafi menjadi buronan sejak NTC menguasai ibu kota Libya, Tripoli, pada Agustus, dan ia berhasil menghindari penangkapan meski pasukan NTC memperoleh sejumlah petunjuk mengenai lokasinya. Ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement