REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Munculnya gangguan keamanan di Papua karena aparat memakai pendekatan penyelesaian masalah untuk dijadikan proyek. Seharusnya, aparat melakukan pendekatan persuasif melalui penguatan jaringan sosial masyarakat yang di Papua. ''Memproyekkan keamanan itulah yang tidak baik untuk Papua dan bangsa ke depannya,” ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) La Ode Ida di Jakarta, Selasa (25/10).
Khusus pengamanan di PT Freeport, pihaknya mengungkap ada masalah laten yang harus secepat mungkin diselesaikan pemerintah. Menurut La Ode, aparat keamanan di sana terbelah, sebab polisi yang bertugas mengendalikan keamanan, sementara tentara merasa terpinggirkan.
“Ini juga masalah. Masalah Papua sengaja disimpan terus menerus, diabaikan permasalahannya, tidak diselesaikan, kemudian dijadikan lahan proyek aparat keamanan di sana,” tuding La Ode. Ia yakin, persoalan itu yang sebenarnya terjadi dan akhir-akhir ini meledak. Sayangnya, pemerintah abai dan tidak mau mencari akar solusi permasalahan, yakni berdialog dengan warga Papua. Karena itu, ia tak kaget akhir-akhir ini keamanan di sana menjadi kacau.