Sabtu 29 Oct 2011 11:24 WIB

Rakyat Yaman Tuntut Adili Presiden Ali Abdullah Saleh

Ali Abdullah Saleh
Foto: ibtimes.com
Ali Abdullah Saleh

REPUBLIKA.CO.ID,Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa menuntut pemecatan segera Ali Abdullah Saleh dari jabatannya sebagai presiden negara Arab itu. Demonstran juga menyerukan supaya diktator Yaman itu diadili, karena melakukan aksi kekerasan terhadap rakyatnya sendiri.

 

Protes anti-pemerintah dilaporkan terjadi Jumat (28/10) di ibukota, Taizz, Ibb, Hudeida dan beberapa kota lain seusai Shalat Jumat. "Wahai orang-orang yang mencintai perdamaian di dunia, Saleh harus diadili," teriak demonstran anti-rezim di ibukota Sana'a.

Saksi mata mengatakan seorang wanita berusia 28 tahun ditembak mati oleh pasukan loyalis Saleh di Sanaa saat ia berjalan dengan suaminya di jalan Hael. Wilayah tersebut memisahkan kawasan yang dikendalikan oleh kekuatan rezim dengan pasukan pembangkang yang mendukung oposisi. Suaminya juga terluka dalam penembakan itu.

Dilaporan pula terjadi baku tembak dan ledakan di al-Hassaba, sekitar Sana'a. Saksi mata mengatakan terjadi bentrokan terbaru antara pasukan rezim dan suku yang mendukung protes anti-rezim.

Rezim diktator Yaman dilaporkan menggunakan senjata terlarang seperti bom fosfor untuk menumpas para demonstran. Press TV Selasa (25/10) melaporkan, pasukan keamanan rezim Yaman menggunakan bom fosfor untuk membubarkan para demonstran damai.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB mendesak Ali Abdullah Saleh untuk meletakkan kekuasaannya. Namun Saleh tetap mempertahankan kekuasaannya dan mengabaikan tuntutan rakyat serta masyarakat internasional.

Kebangkitan rakyat Yaman dimulai sejak akhir Januari lalu guna meruntuhkan kediktatoran Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa selama tiga dekade. Namun Saleh terus mempertahankan kekuasaannya. Bahkan pasukan keamanan terus menyerang dan membantai warga Yaman. Akibat serangan-serangan itu setidaknya 2000 orang tewas. 

 

 

sumber : IRIB/PH
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement