REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementrian Kesehatan melaporkan hingga kini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) tinggal di Eropa yang terjangkit campak. Hal ini ditegaskan untuk menjawab seruan World Health Organization (WHO) agar negara-negara Eropa untuk meningkatkan program imunisasi campak. Hal ini menyusul kejadian luar biasa campak sebanyak 26 ribu kasus di 40 dari 53 negara Eropa pada periode waktu Januari-Juli 2011.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Tjandra Yoga Aditama, telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menginformasikan keadaan di Eropa.
Namun, mesi belum ada yang terinfeksi, pihaknya mengimbau masyarakat Indonesia yang berada di Eropa agar waspada.''Bila perlu mengimunisasikan anaknya di fasilitas kesehatan yang ada,'' tutur dia dalam surat elektroniknya di sela Union World Conference on Lung Health di Perancis, Sabtu (29/10).
Virus campak Tipe D4 yang menyebar di Eropa ini dikatakan tidak berbeda dengan campak yang ada di Indonesia.Dijelaskan wabah campak dapat dikatakan berbahaya bila disertai dengan komplikasi seperti pneumonia, encephalitis yang dapat menyebabkan kematian dan kecacatan.