Kamis 17 Nov 2011 10:10 WIB

KPK Akan Hadirkan Muhaimin Iskandar di Persidangan

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Siwi Tri Puji B
Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nama Menakertrans Muhaimin Iskandar disebut-sebut terlibat dalam sidang kasus suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT). Besar kemungkinan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghadirkan Muhaimin di persidangan. "Kemungkinan besar akan kami panggil lagi Pak Muhaimin untuk keterangan di persidangan, melihat sejauh mana kebutuhan itu," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat dihubungi, Kamis (17/11).

 

Johan sendiri belum mengetahui kapan Muhaimin akan dihadirkan ke muka persidangan. Yang diketahuinya, keterangan Muhaimin di muka persidangan, berperan besar membuktikan terlibat atau tidaknya pria berkacamata itu dalam kasus ini.

 

"Keterangannya kan di bawah sumpah, dan tidak bisa berbohong di pengadilan, sehingga hal yang menyangkut materi akan dikembangkan di sana untuk proses pengembangan kasus itu sendiri. Jadi tidak berhenti pada tiga terdakwa," ucap Johan.

 

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)  Jakarta, Rabu (16/11), menggelar sidang perdana untuk  penyuap pejabat Kemennakertrans, Dharnawati. Dalam sidang yang beragendakan pembacaan surat dakwaan ini, Dharnawati dituding memberikan 'hadiah' berupa uang senilai Rp 2,001 miliar  kepada Mennakertrans Muhaimin Iskandar dan tiga pejabat lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement