Rabu 23 Nov 2011 17:42 WIB

Karena Terlalu Sibuk, Warga Vietnam Ziarah Lewat Internet (2)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Warga Vietnam berziarah via internet karena alasan kesibukan pekerjaan. (ilustrasi)
Foto: www.taiwannews.com.tw
Warga Vietnam berziarah via internet karena alasan kesibukan pekerjaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,HANOI - Bagi masyarakat Vietnam yang banyak dipengaruhi budaya Cina, memberikan yang terbaik bagi pemakaman leluhur merupakan kewajiban. Selain uang, kerabat almarhum juga memberikan hadiah tanda duka cita berupa minuman bermerek Cognac.

Pemberian hadiah itu juga tidak perlu dilakukan secara langsung. Mereka hanya perlu mengunjungi laman yang menawarkan jasa itu. Kirim biaya jasa, klik pilihan hadiah, dan hadiah itu pun sampai ke pemakamanan.

Layanan ini tengah menjadi tren di Vietnam. Mereka yang enggan mendatangi makam leluhurnya hanya perlu membuka laptop dan kartu kredit.

"Layanan ini sangat nyaman," kata Hoai Dung (29), insinyur konstruksi di Hanoi, yang telah memesan buah, bunga, dan minuman keras via internet untuk almarhum kakeknya. "Hal ini tidak dapat menggantikan tradisi. Tapi, ini membantu kita untuk merasa nyaman.''

Setengah lebih dari 87 juta penduduk Vietnam lahir setelah Perang Vietnam berakhir pada tahun 1975. Untuk kawasan Asia, negara ini menempati posisi terdepan dalam hal akses internet.

Phuong, sesepuh berusia 90 tahun, mengatakan dirinya bisa memahami pemujaan arwah leluhur secara online. "Yang terbaik untuk anak-anak kita adalah mengunjungi kuburan leluhur. Tapi jika mereka terlalu sibuk, kita harus menerima itu," ujarnya pasrah.

Karyawan Departemen Keuangan, Nguyen Le Hoa (38), termasuk orang yang berziarah via internet. Namun, ia menolak dikatakan lebih memilih berziarah secara online ketimbang tradisional. "Dalam keluarga saya, itu tidak diperkenankan. Kalaupun saya melakukannya, itu karena saya terlalu sibuk," katanya.

sumber : www.alarabiya.net
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement