REPUBLIKA.CO.ID,NIAS--Tujuh orang tewas dan 30 orang lainnya dinyatakan hilang akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Majo Kampung Barije Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara.
"Hingga saat ini personel TNI dan Polri bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Selatan masih melakukan pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang," kata Kepala BPBD Kabupaten Nias Selatan, Arotovona Mendeva, yang dihubungi melalui telepon selularnya, di Nias, Rabu malam.
Bencana longsor tersebut, kata dia, juga mengakibatkan sebanyak 37 unit rumah tertimbun tanah dan sedikitnya 25 unit kendaraan roda dua dan empat unit roda empat tertimbun tanah longsor.
Menurutnya, bencana longsor terjadi akibat hujan deras yang terus menerus selama hampir tiga hari, serta mengakibatkan jalan raya sepanjang 120 kilometer antara Gunung Sitoli - Teluk Dalam terendam banjir setinggi setengah meter.
Dikatakannya, kerugian materil akibat bencana longsor tersebut belum bisa dipastikan, karena sejumlah petugas masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan serta memberikan pertolongan darurat.
"Pengumpulan data sangat terbatas, karena sulitnya hubungan komunikasi, ditambah akses jalan menuju lokasi sangat sulit," ujar Arotovona.
Hingga saat ini, kata dia, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) belum tiba, karena sulitnya akses menuju lokasi, apalagi harus menempuh perjalanan darat dengan kondisi jalan yang sedang mengalami banjir hampir setinggi lutut orang dewasa.
Hal tersebut, lanjutnya, mengakibatkan terlambatnya bantuan dari tim penanggulangan bencana, sehingga kebutuhan makanan yang akan didistibusikan bagi warga juga menjadi sangat terlambat.
"Kebutuhan mendesak yang saat ini sangat diperlukan, antara lain tenda dan kantong mayat," katanya.