Kamis 01 Dec 2011 10:21 WIB

Ultah, OPM Mulai Serang Polisi dan TNI di Papua

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah personil TNI dengan senjata lengkap berpatroli di kawasan Freeport, Timika, Papua (ilustrasi).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Sejumlah personil TNI dengan senjata lengkap berpatroli di kawasan Freeport, Timika, Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Organisasi Papua Merdeka (OPM) merayakan peringatan ulang tahunnya pada hari ini (1/12). OPM mulai melakukan serangan terbuka terhadap pasukan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Rabu (30/11) sekitar pukul 17.30 WIT di Paniai Timur, Papua.

"Pada rabu (30/11) sekitar pukul 17.30 WIT di Kampung Dagauto, Distrik Paniai Timur, telah terjadi kontak senjata antara Kelompok TPN/OPM Dev II Makodam Pemka IV Eduda Paniai dengan anggota Satgas Operasi Tumpas Matoa 2011 Wilayah Paniai," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Wachyono dalam pesan singkat kepada Republika, Kamis (1/12).

Wachyono memaparkan kronologisnya kejadian diawali pada pukul 15.00 WIT, ada sekitar 20 orang dari kelompok TPN/OPM yang membawa senjata api laras panjang mendatangi Distrik Bibida dan membakar Kantor Distrik Bibida dan tujuh unit jembatan di wilayah Distrik Bibida yang sebelumnya menjadi pos pantau satgas operasi.

Pada pukul 17.00 WIT dilaksanakan penambahan 10 anggota satgas Operasi Tumpas Matoa di pos lintas atau pos pantau di Kampung Dagauto yang sebelumnya terisi 15 orang anggota. Pasalnya, ada informasi yang mengatakan akan adanya penyerangan dari kelompok TPN/OPM ke pos pantau tersebut.

Setelah adanya penambahan 10 orang personel, tiba-tiba ada serentetan tembakan dari bukit cemara ke arah pos pantau sehingga anggota TNI melakukan tembakan balasan. Kontak senjata antara kelompok TPN/OPM dengan TNI terjadi sekitar 50 menit. Tidak ada korban tewas maupun luka-luka dari anggota TNI. "Kalau pagi ini (1/12) situasi masih aman dan terkendali," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement