Jumat 02 Dec 2011 17:27 WIB

Polisi Takkan Tebang Pilih Tangani Kasus Pembunuh Raafi

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Chairul Akhmad
Pembunuhan, ilustrasi
Pembunuhan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polisi tidak akan tebang pilih dalam menerapkan hukum atas kasus pembunuhan terhadap Raafi Aga Winasya Benyamin (17), siswa SMA Pangudi Luhur yang tewas dalam perkelahian antar pengunjung di Cafe Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan.

Pernyataan ini disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Untung S Rajab, menanggapi isu miring yang dialamatkan kepada polisi, dalam penanganan kasus pembunuhan ini. Sebab, belum tuntasnya penanganan kasus pembunuhan ini sempat mencuatkan isu polisi ciut nyali, mengingat pelaku utamanya disebut-sebut merupakan anak salah seorang berpengaruh di Jakarta.

Menurut Untung, pihaknya tidak mempermasalahkan siapa dia (pelaku utama). "Jadi anak siapa pun dia tetap akan kita poses," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/12). Polisi, jelasnya, tetap akan memproses kasus ini tanpa melihat siapa bapaknya. Sebab hukum di mata semua warga negara sama (equality of the law).

Semalam, Kamis (1/12), polisi telah menangkap lagi dua orang tersangka. Terkait hal ini polisi tidak akan terpengaruh berita simpang siur. "Namun polisi akan 'berbicara' berdasarkan proses pengetahuan penyelidikan yang harus bisa dipertanggungjawabkan," lanjut Untung.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan kembali mengamankan dua orang tersangka baru dalam kasus pembunuhan Raafi. Kedua tersangka ini Fb dan R ditangkap Kamis (1/12) kemarin di sebuah tempat di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dari keduanya polisi juga mengamankan barang bukti berupa baju yang masih melekat noda darah, yang diduga darah korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum), Kombes gatot Edy Pramono menjelaskan, dengan penangkapan dua tersangka baru pengeroyok Raafi ini polisi telah menetapkan lima tersangka. Tiga tersangka telah ditetapkan sebelumnya, yakni H (24), T (27), dan F (25).

Ia menyebutkan, polisi masih melakukan proses penyidikan dan meminta masyarakat bersabar. "Karena masih ada beberapa lagi yang akan kita ambil keterangannya. Kalau kita ungkapkan sekarang, tentu akan mengganggu penyidikan kita," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement