REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan penilaian dini terhadap kinerja pimpinan KPK baru diangap kurang fair. Sebaiknya memberikan mereka kesempatan membuktikan komitmen dan janji mereka. Paling tidak selama 100 hari ke depan.
"Mari beri waktu untuk bekerja 100 hari ke depan, setelah itu kita koreksi," katanya usai penandatangan nota kesepahaman dengan SalamWorld.com di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (7/12)
Din mengajak semua pihak berbaik sangka. Ia berharap positif bagi tiap lembaga yang punya peran kemasyarakatan seperti KPK. Ia menaruh harapan besar dan rasa optimis dengan sepak terjang KPK ke depan.
Hal ini melihat personalia pimpinan KPK terpilih, ditambah dengan berbagai pernyataan dan komitmen Ketua KPK baru, Abraham Samad, di depan publik dan DPR. "Saya termasuk optimis," katanya menegaskan.
Din meminta agar KPK fokus pada kasus-kasus besar. Di antaranya, kasus Bank Century, mafia peradilan, mafia pajak, mafia hukum, dan rekening gendut sejumlah pejabat negara.
Langkah ini dinilai lebih efektif mengingat keterbatasan personalia di internal KPK. Dengan menfokuskan diri pada kasus-kasus besar itu, maka KPK akan lebih lincah dan mampu bergerak cepat. "Harus ada aksi nyata," katanya menegaskan.