REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kegiatan penanaman pohon secara massal di Indonesia telah menunjukkan arah yang sangat positif. “Kita melihat budaya menanam masyarakat Indonesia terus berkembang,” ungkap Menhut Zulkifli Hasan pada acara penanaman pohon dalam rangka 32 tahun kerjasama kehutanan RI-Korea Selatan di Hambalang, Bogor, Kamis (8/12). Hadir dalam acara ini Duta Besar Korsel, Kim Young Sun.
Menhut mengakui budaya menanam belum terbentuk secara menyeluruh di Indonesia. Pihaknya akan terus melanjutkan upaya sosialisasi tentang pentingnya menanam pohon untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Ia mengatakan Indonesia dapat belajar dari pengalaman Korea yang begitu gigih melakukan penanam pohon secara masal. Kini upaya itu telah tumbuh menjadi budaya menanam dan memelihara pohon. Ia pribadi telah menyaksikan saat ini di Korea Selatan tidak ada lagi tanah kosong atau gundul.
Indonesia, lanjut Menhut, sebenarnya juga mempunyai success story penanaman pohon, seperti keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan di Gunung Kidul yang tadinya gersang sekarang hijau menghutan.
Menhut mengatakan upaya sosialisasi menanam pohon dilakukan pemerintah melalui berbagai program, seperti Aksi Penanaman Pohon Serentak Indonesia, Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon, Kecil Menanam Dewasa Memanen, One Man One Tree, hingga Gerakan Satu Milyar Pohon (One Billion Indonesian Tress, OBIT). “Keputusan Presiden No.24 tahun 2008 telah menetapkan bahwa Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada tanggal 28 Nopember dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN),” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah akan membangun dan mengembangkan model pengelolaan dan pemafaatan hutan berbasis “Eco-Edu Forest” di hutan Hambalang yang terletak di Kabupaten Bogor. Menhut meyakini model yang tergolong baru ini merupakan jawaban atas kompleksitas permasalahan kehutanan yang dihadapai saat ini.
Dalam model ini, pohon yang akan ditanam akan dijadikan sebagai pohon asuh sehingga keberhasilannya lebih terjamin dan dapat diketahui perkembangan pohon yang ditanam. “Oleh karena itu saya mengajak untuk bersedia menjadi pengasuh pohon,” ujar Menhut. Ia mengatakan masyarakat sekitar juga harus mendapatkan manfaat langsung dari pohon asuh ini.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook