REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), yang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara.
Mahasiswa UBK angkatan 2007 itu dimakamkan di Blok A1 blat 50, TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Minggu. Dengan prosesi pemakaman berlangsung, seperti pemakaman pahlawan yang rela mengorbankan jiwa raga demi negeri tercinta.
Bahkan, seorang wanita rekan Sondang tidak sadarkan diri saat prosesi pemakaman sedang berlangsung.
Prosesi pemakaman selain dihadiri keluarga dan rekan Sondang juga dihadiri anggota DPR RI asal PDIP, Budiman Sudjatmiko, Pengurus Kontras, Haris Azhar, Ketua Himpunan Advokasi dan Studi Marhaenis Muda untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi), dan lain sebagainya.
"Terima kasih atas perhatian dan bantuan teman-teman semua. Maafkan kalau ada salah dari Sondang," ujar Herman, kakak Sondang saat memberikan sambutan di acara pemakaman.
Mahasiswa kelahiran 12 November 1989 itu di mata rekan-rekannya dikenal sebagai sosok yang selalu mengedepankan sisi kemanusiaannya."Sondang pernah bilang akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM, yang kasusnya mandek. Karenanya, kami akan teruskan perjuangan, keinginan-keinginan Sondang," kata Darma Silalahi, rekan yang ikut mengantarkan kepergian Sondang ke TPU Pondok Kelapa.
Darma mengatakan dirinya terakhir berkomunikasi dengan Sondang via SMS pada Jumat (2/12). Isinya, "Brother w ti2p HAM murabi sama lo." Pesan singkat dari anak pasangan Viktor Hutagalung dan Dame Sipahutar itu masih tersimpan di ponsel Darma.
Sebagaimana diketahui, Sondang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara pada Rabu (7/12) pukul 17.30 WIB. Akibatnya, Sondang yang mengalami luka bakar sangat parah, hingga 98 persen. Setelah bertahan hidup selama 72 jam, Sabtu (10/12) sekitar pukul 17.50 Wib, Sondang meninggal dunia.
Anggota DPR RI, Budiman Sudjatmiko mengatakan, "Perjuangan Sondang harus tetap dilanjutkan," ucap Budiman singkat.