REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Badai tropis disertai banjir bandang melanda Filipina Selatan. Lebih dari 430 orang tewas dan masih banyak orang hilang. Juru bicara militer setempat mengatakan banyak warga desa di pantai utara Mindao disapu air laut setelah badai tropis Wahsi menyusul hujan lebat.
Banyak korban meninggal karena sedang tertidur pulas saat badai menghantam kota mereka. Kota terparah yang diporakporandakan badai ini diantaranya Ligan dan Cagayan de Oro.
Puluhan ribu orang kini telah mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. Kepala Badan Penyelamatan Bencana Nasional, Benito Ramos, mengatakan telah terjadi luapan air dan terus meningkat hingga semalam.
"Banjir besar dilaporkan menerjang kawasan ini terutama kota Ligan dan Cagayan de Oro,'' katanya seperti dikutip BBC News pada Ahad (17/12).
Selama lebih dari 12 jam sungai meluap akibat hujan yang terus menerus. Gambar-gambar di televisi pun menunjukkan rumah-rumah hancur dan puing-puing mobil berserakan di jalan dan menyumbat saluran drainase.
Sekertaris Umum Palang Merah Internasional Filipina, Gwen Pang, mengatakan sedikitnya 430 orang telah tewas akibat badai ini. Lebih dari 215 orang yang tewas berada di kawasan Cagayan de Oro dan 144 lainnya di Ligan.
Pejabat setempat mengatakan mereka sudah memeperingatkan warga tentang badai Washi yang mulai mendekat, Namun, warga mengacuhkan peringatan ini dan pergi tidur seperti biasa. Ketika terbangun, mereka menemuka air telah naik ke permukaan.