Kamis 29 Dec 2011 11:01 WIB

Cak Nun: Indonesia Butuh Label Haram

Rep: Agus Raharjo/ Red: Didi Purwadi
Emha Ainun Najib
Foto: Republika
Emha Ainun Najib

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia justru membutuhkan label haram dalam makanan. Pasalnya, saat ini standarisasi makanan yang diterapkan pemerintah merujuk pada kepentingan perdagangan.

"Indonesia justru butuh label Haram. Sedangkan, Amerika butuh label Halal karena Muslim minoritas di sana," kata budayawan Emha Ainun Najib dalam diskusi refleksi akhir tahun Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Kamis (29/12).

Emha yang akrab disapa Cak Nun ini membandingkan cara penyembelihan ayam pada warung gudeg di Yogyakarta dengan cara penyembelihan ayam di gerai 'Fried Chicken' dari luar negeri. Menurutnya, cara penyembelihan ayam pemilik warung gudeg menggabungkan teknologi dengan syariat Islam. Sedang, 'Fried Chicken' menyembelih dengan massal dan sekali potong.

Dengan sistem penyembelihan itu, rakyat Indonesia dipaksa secara sukarela makan 'bangkai ayam' di gerai 'Fried Chicken' milik asing. Pemerintah, kata dia, justru membuat standarisasi makanan yang sesuai dengan WHO. Padahal, standarisasi harus sesuai dengan kondisi setiap wilayah. Efeknya, banyak pedagang asongan yang mengeluh tentang pelarangan berjualan di sekolah-sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement