REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komunitas Muslim Amerika Serikat (AS) mengecam perilaku biadab tentara AS yang mengencingi mayat pasukan Taliban yang telah meninggal. Tindakan tentara AS yang videonya beredar luas itu berisiko membakar sentimen anti-Amerika di seluruh dunia.
"Apa yang dilakukan mereka (militer AS), hanya akan menambah kebencian terhadap AS, sekaligus mengurangi kepercayaan negara lain terhadap warga AS," demikian pernyataan Masyarakat Muslim Amerika Utara (ISNA), seperti dikutip onislam.net (12/1).
Organisasi Islam terbesar di AS itu menegaskan, semua manusia diberkahi dengan martabat dan kehormatan dalam kehidupan dan kematian. Apa yang dilakukan militer AS dalam video itu secara moral sungguh tercela dan harus dikutuk pemerintah AS. "Kami menghendaki pemerintahan Obama menyelidiki video tersebut," pinta ISNA.
Direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Nihad Awad mengatakan, insiden ini perlu diselidiki secara transparan. "Setiap pihak yang bersalah harus dihukum sesuai dengan kode etik Peradilan Militer dan undang-undang Amerika yang relevan," kata dia.
Muslim Public Affairs Council (MPAC) juga mengharapkan tentara yang terlibat agar dihukum. "Tindakan ini tidak mencerminkan apa yang disebut mewakili Amerika dan militer kita," demikian pernyataan resmi MPAC.