REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan pejabat Afghanistan mengutuk video yang merekam aksi tentara Marinir AS mengencingi mayat milisi Taliban. Namun demikian, AS menolak membeberkan jati diri tentara AS tersebut.
Wartawan BBC, Steve Kingstone, mengatakan pejabat tidak bersedia mengkonfirmasi keberadaan anggota Marinir yang terekam dalam video tersebut. Namun, ada laporan menyebutkan bahwa unit yang terlibat dalam aksi tercela itu berbasis di Camp Lejeune, North Carolina.
Media AS melaporkan bahwa unit tersebut milik Batalyon 3 dan Resimen Marinir 2. Batalyon tersebut telah dikerahkan ke berbagai pertempuran dan situasi darurat lainnya mulai dari Irak, Afghanistan dan Teluk Guantanamo. Mereka juga pernah diterjunkan untuk memerangi kebakaran hutan di Idaho.
Unit tersebut dikerahkan ke Afghanistan pada awal tahun 2011. ''Mereka kembali pada bulan September atau Oktober,'' lapor CNN.
Seorang juru bicara Marinir AS, Letnan Kolonel Yusuf Plenzler, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pihaknya tidak dapat membeberkan nama unit tersebuta. Sejak kasus video tersebut mencuat, pihaknya langsung mengadakan penyelidikan.
Sementara Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, sebelumnya mengecam aksi yang ditunjukkan dalam video tersebut. Dia pun bersumpah akan melakukan penyelidikan penuh."Hal ini sepenuhnya tidak pantas bagi anggota militer Amerika Serikat," kata Panetta.