REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Giliran pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei terang-terangan menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya Israel sebagai dalang dari pembunuhan keji ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi Roshan (32 tahun). “Pembunuhan pada Moshan, seorang wakil direktur pengayaan uranium Iran dilakukan dengan perencanaan badan intelejen CIA dan Mossad,” kata Khamenei di situs resminya.
Khamenei mengatakan program nuklir Iran tidak bergantung pada satu orang dan pihaknya akan melanjutkan program uranium Iran. Tuduhan Khamanei terjadi di tengah seruan konservatif Iran untuk melakukan pembalasan terhadap para pejabat politik dan militer Israel. Khamenei juga menyerukan untuk memperbaharui pembicaraan nuklir Iran dengan dunia internasional yang macet sejak tahun lalu.
Iran mendesak Dewan Keamanan (DK) dan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam pembunuhan terhadap ahli nuklirnya, Mostafa Ashad Roshan. Pembunuhan ini dinilai sebagai tindakan kejam, tak manusiawi, dan bagian dari aksi terorisme. "Kami menuntut PBB mengecam dengan keras aksi teroris ini dan mengambil langkah efektif menghapuskan terorisme dalam segala bentuknya," kata Khazaee dalam surat yang ditujukan ke DK dan Ban.
Sebelumnya, AS membantah terkait dengan tewasnya ilmuwan Iran. Kepala Pentagon Leon Panetta mengatakan AS tidak terlibat dalam cara apapun atas terbunuhnya Moshan. "Saya tidak yakin siapa yang terlibat. Kami mengantongi siapa-siapa saja yang mungkin terlibat, tetapi kita tidak tahu persis siapa yang terlibat," tambahnya pada Kamis (12/1).