REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lebih dari 10 orang cedera pada Jumat ketika polisi militer berusaha membubarkan ratusan pemrotes yang menuntut pemindahan satu proyek listrik tenaga nuklir (PLTN) milik pemerintah.
Sekitar 500 warga Mesir melakukan unjuk rasa di depan PLTN di Dabaa, kawasan pantai Mediterania Mesir menuntut penghentian proyek itu dan mengatakan mereka kehilangan tanah mereka di lokasi PLTN itu.
Menteri perlistrikan Mesir Maret lalu mengatakan negara itu akan tetap melaksanakan tender bagi pembangunan PLTN itu setelah pemberontakan rakyat yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.
Tentara dan para pemrotes saling melempar batu ke pihak lainnya setelah para pemrotes merubuhkan satu tembok yang mengelilingi lokasi itu. kata satu sumber keamanan dan para saksi mata.
Sumber keamanan itu mengatakan setidaknya 13 orang, semuanya warga sipil cedera dalam bentrokan itu. Tetapi surat kabar milik pemerintah Al-Ahram memberitakan di laman internetnya bahwa 41 orang cedera, 29 orang di antara mereka adalah tentara