REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Iran mengingatkan negara-negara Arab agar tidak meningkatkan produksi minyak untuk menggantikan minyak Iran, jika Uni Eropa tetap memberikan sanksi. “Jika negara-negara Teluk yang memproduksi minyak menggantikan Iran, mereka akan menjadi tersangka atas apa pun yang terjadi di wilayah, termasuk Selat Hormuz,” ujar Gubernur OPEC Iran, Mohammad Ali Khatibi, Ahad (15/1).
UE telah memberikan waktu satu hingga 12 bulan pada para importir untuk mencari pemasok lainnya. Ia menegaskan, negara-negara Arab agar tidak bekerja sama dengan mereka. Tindakan ini pun menurutnya bukan tindakan yang baik.
Khatibi memprediksi, UE tidak akan melakukan ancamannya untuk melarang impor minyak Iran jika produsen minyak Arab menolak menggantikan. Menteri Perminyakan Arab, Ali al-Naimi, tanpa menyebut sanksi terhadap Iran, mengatakan, Arab telah siap meningkatkan produksinya jika dibutuhkan. Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao, pun telah mengunjungi Arab untuk membangun kerja sama.