REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sebuah pusat penelitian baru telah dibuka di Ibukota Qatar, Doha. Pusat penelitian ini tercipta atas kontribusi sarjana dari seluruh dunia. Tempat ini menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang syariah Islam dan etikanya,
"Saya selalu yakin, kebutuhan vital untuk menciptakan landasan penelitian yang bisa mencakup sistem yang terintegrasi berasal dari prinsip-prinsip dan nilai-nilai sentral pemikiran Islam. Terutama mengingat perkembangan yang terjadi dalam dekade terakhir milenium ketiga ini,"kata Sheikha Moza Bin Nasser, Ketua Qatar Foundation, bidang pendidikan , sains dan pengembangan masyarakat(QF), sebagaimana dilansir Gulf News melaporkan, Selasa (16/1).
Pusat penelitian Islam dan Etika Legislasi (Cile) ini diresmikan pada hari Minggu (15/1), selama konferensi etika islam.
Cile ini didirikan oleh istri penguasa Qatar sendiri, Sheikha Mozah dan dibantu oleh Dr. Mustofa Ceric, Mufti Bosnia-Herzegovina dan pemenang UNESCO Peace Prize,Felix Houphouet Boigny. Pusat ini juga bertujuan untuk membahas penerapan etika Islam dalam lingkungan, gender, ekonomi, seni , pendidikan dan bioetika.
Pusat ini juga bertujuan untuk menjangkau khalayak global dan pencampuran profesi dari mulai ulama, ahli, mahasiswa dan masyarakat umum.
Cile juga menjadi pusat penelitian pertama dengan skala global. Pusat penelitian lebih fokus pada undang-undang Islam dan pemikiran etis.