Jumat 20 Jan 2012 10:28 WIB

Ditolak Pakistan, Utusan AS Beralih ke India

Warga Pakistan unjuk rasa menentang serangan NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan
Warga Pakistan unjuk rasa menentang serangan NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setelah ditolak kunjungannya oleh Pemerintah Pakistan, Utusan Amerika Serikat (AS) mengalihkan perhatiannya ke India. Utusan khusus, Marc Grossman, berencana membahas 'rujuk' Pakistan-AS pascaperang Afghanistan. Namun, dengan penolakan itu, ia akhirnya terbang ke New Delhi, India.

Departemen Luar Negeri menyatakan, Grossman ke India pada Jumat (20/1), yang dukungannya untuk Afghanistan dan Presiden Hamid Karzai sangat dibenci banyak pihak di Pakistan. Juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland menyatakan AS tidak mengirim pesan apa pun ke Pakistan melalui perjalanan Grossman ke India. Ia beralasan kepergian ke India, karena ingin mengunjungi negara itu.

"Kami menjelaskan bahwa kami akan menyambut persinggahan Duta Besar Grossman di Islamabad pada perjalanan itu. Pakistan berusaha keras membahas hubungan kami. Mereka minta kami memberi waktu untuk itu, jadi, ia tidak akan ke sana dalam perjalanan tersebut," katanya dalam pemberitaan AFP dan dikutip Antara, Jumat.

Nuland menyatakan AS menyambut upaya India, yang memberikan lebih dari dua miliar dolar AS (sekitar Rp 18 triliun) dalam bantuan ke Afghanistan dan berencana berperan lebih besar dalam pelatihan tentara dan pasukan keamanan Afghanistan. "Kami percaya bahwa India memiliki peran dalam mendukung demokrasi dan masa depan cerah Afghanistan," katanya.

Pakistan meninjau hubungan dengan Washington di saat terjadinya penurunan hubungan keduanya belakangan ini. Kondisi itu terjadi, terutama setelah pasukan AS membunuh Usamah bin Ladin dalam serangan sepihak di kota garnisun Abbottabad pada 2011.

Islamabad menuntut permintaan maaf dan membekukan kerja sama sesudah serangan udara persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO di dekat perbatasan Afghanistan pada 26 November dan menewaskan 24 tentara Pakistan. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyuarakan penyesalan, tapi tidak mengungkapkan permintaan maaf penuh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement