Senin 23 Jan 2012 17:41 WIB

Mengaku Disekap, Ibu Laporkan Penculikan Bayi, Polisi Endus Kejanggalan

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Seorang ibu melaporkan melahirkan prematur dalam sekapan setelah dipaksa minum obat oleh penculinya. Bayi laki-lakinya pun dibawa lari. Namun polisi menemukan kejanggalan dalam kasus tersebut.

Pada tubuh Sarubi Niati Cholisoh (26), ibu kandung bayi laki-laki yang diduga diculik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti yang biasa terdapat pada korban penyekapan. "Hal tersebut menjadi salah satu alasan kami meragukan kebenaran laporan korban terkait dengan kasus dugaan penculikan bayi seperti yang dilaporkan korban," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Elan Subilan di Semarang, Senin.

Menurut dia, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh yang bersangkutan tersebut diketahui berdasarkan hasil visum yang dilakukan guna kepentingan penyelidikan kepolisian. Terkait dengan sanksi yang diberikan kepada korban jika terbukti membuat laporan palsu di kepolisian, Elan menyatakan, masih menunggu hasil penyelidikan yang sampai saat ini terus dilakukan penyidik.

"Memang ada beberapa kejanggalan dalam laporan korban terkait kasus dugaan penculikan bayinya yang masih kami selidiki lebih lanjut," ujarnya tanpa merinci kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan polisi.

Saat melapor secara resmi di Sentra Pelayanan Kepolisian Mapolrestabes Semarang, Minggu (22/1), Niati mengaku diculik oleh beberapa pria tak dikenal pada Rabu (18/1) pukul 08.00 WIB saat hendak membeli bubur ayam tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Ketika sedang berjalan, korban menuturkan dihampiri sejumlah pria yang menanyakan tempat indekos dan tiba-tiba langsung membius korban hingga tidak sadar. Setelah sadar, korban mengaku sudah berada di dalam gudang dan dijaga oleh seorang pria berbadan tegap.

Korban yang hamil delapan bulan pada saat diculik itu juga sempat menghubungi suaminya melalui telepon seluler dan mengatakan kalau dirinya berada di dalam gudang. Namun kemudian direbut oleh pria yang tidak dikenal itu.

Tidak lama kemudian, datang dua perempuan mengenakan pakaian perawat yang memaksa korban agar meminum obat dan beberapa waktu kemudian korban melahirkan dengan mendapat bantuan paramedis.

Korban mengaku tidak dapat mengenali beberapa orang yang menculik dan menyekapnya karena selalu mengenakan penutup wajah. Yang diingat korban adalah bayinya berkelamin laki-laki dan memiliki tanda lahir di bagian belakang telinga kanan yang diketahui ketika sedang menyusui.

Korban dilepaskan para penculiknya di depan bangunan Lawang Sewu Semarang pada Minggu (22/1) sekitar pukul 05.15 WIB. Menurut korban, setelah diturunkan dari kendaraan yang mengangkutnya, dirinya sempat mengejar mobil Toyota Avanza yang digunakan pelaku dengan menyewa taksi, namun kehilangan jejak di kawasan Simpang Lima.

Sebelumnya, suami korban sempat membuat laporan resmi di SPK Mapolrestabes Semarang saat istrinya hilang pada Rabu (18/1)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement