Kamis 26 Jan 2012 17:26 WIB

LPI Kembali Datangkan Wasit Asing

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Liga Primer Indonesia (LPI)
Liga Primer Indonesia (LPI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyusul kontroversi di sejumlah partai Liga Prima Indonesia (LPI), PSSI memutuskan untuk kembali menggunakan wasit asing. Keputusan ini untuk meminimalisir kemungkinan praktik haram yang dibuat oleh korps baju hitam.

Sebelumnya sejumlah tim di LPI mulai mengeluhkan kepemimpinan wasit. Beberapa yang dikeluhkan yakni laga Persibo Bojonegoro versus Periba Bantul dan partai divisi utama antara Pesekapas dan Pesinga Nganjuk.

Wakil Sekjen Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, PSSI akan berkoordinasi dengan AFC soal penunjukan wasit asing. Selain AFC, LPI juga akan segera melobi Federasi Sepak Bola Jepang dan Australia untuk menjalin kerjasama soal siapa wasit yang akan dikirim ke Indonesia.

"Wasit asing akan digunakan jika ada pertandingan tensi tinggi seperti Arema vs Persebaya, laga berpenonton banyak, dan pertandingan yang disiarkan langsung," ujar Saleh kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Kamis (26/1).

Penggunaan wasit asing baru akan dilakukan di putaran kedua LPI. Ini berarti kompetisi yang diakui oleh PSSI Djohar Arifin itu mengulangi apa yang dilakukan LPI ketika masih mendapat cap ilegal.

Wasit asing, lanjut Saleh, berjumlah lima orang dan disebar ke liga utama LPI.Selain dari Jepang dan Australia, wasit asing akan didatangkan dari Eropa.  "Baru pada pertengahan musim ini bisa dipakai sekitar 4 sampai5 wasit. Kami harap ini akan meningkatkan kualitas pertandingan di kompetisi."

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement