REPUBLIKA.CO.ID, DOHA--- Kepala pemerintahan Hamas di Gaza, Ismail Haniyeh, memulai tur regionalnya di Qatar pada Senin (30/1). Turnya ini juga rencananya akan berlanjut ke negara Kuwait, Bahrain dan Iran. Haniya bertolak dari Gaza menuju bandara Aris, Selasa, menggunakan pesawat khusus Qatar menuju Doha untuk bertemu dengan Amir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani.
Penasihat politik Haniyeh, Yusuf Rizqah mengatakan kunjungan Haniyeh ini akan membahas sejumlah persoalan penting terkait Palestina seperti Al-Quds, permukiman, yahudisasi dan penangkapan para anggota legislatif Palestina. Kunjungan juga akan membahas persoalan sosial, ekonomi dan sektor olah raga yang dijanjikan Amir Qatar untuk didirikan di Gaza, di samping sektor kesehatan dan pendidikan.
Rizqah menegaskan, kunjungan Haniyah bersifat resmi, dan bukan atas nama partai. Haniya melakukan lawatan ini untuk kepentingan bangsa secara menyeluruh. Lawatan kali ini menjadi penyempurna bagi lawatan terdahulu. Untuk saat ini sangat penting melihat perubahan besar yang dialami bangsa Arab yang semuanya berporos kepada persoalan Palestina yang menjadi penggerak semua perubahan ini, dimana Al-Quds dan Palestina juga akan mengambil manfaat dari persoalan ini.
Dalam lawatan ini Haniya ditemani Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum, Yussed al-Mansi dan dua anggota hamas yang baru dibebaskan Israel, Yehia Sinwar dan Rawhi Mushtaha. Selama kunjungannya ke Qatar, Haniyeh juga akan bertemu dengan Putra Mahkota Tamim bin Hamad al-Thani dan tokoh agama Sunni Yussef al-Qaradhawi.
Haniyeh sebelumnya mengunjungi Mesir dan Tunisia untuk bertemu dengan para pemimpin. Dia juga mengunjungi Turki yang mengakui Hamas sebagai partai politik yang berlandaskan hukum.