REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menyatakan dalam sebuah media nasional jika PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) yang menjadi konflik di Bima, Nusa Tenggara Barat menjadi 'Mesin ATM Aburizal 'Ical' Bakrie dan Kelompoknya. Menurut pihak Ical, pernyataan tersebut bernuansa politis dan bertujuan untuk menjatuhkan Partai Golkar.
"Saya kira bernada politis, tidak bisa dilepaskan secara pribadi. Dia (Ramadhan Pohan) kan Wasekjen (Partai Demokrat), jadi ada upaya untuk mendiskreditkan (Partai Golkar)," kata juru bicara Ical, Lalu Mara Satriawangsa yang ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/1).
Ical melaporkan Ramadhan Pohan ke Bareskrim Mabes Polri terkait tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik dengan pasal 311 juncto pasal 310 KUHP. Ramadhan Pohan dilaporkan dengan Laporan Polisi LP/81/I/2012/Bareskrim Polri tertanggal 31 Januari 2012.
Lalu Mara menambahkan pernyataan Ramadhan Pohan dinilainya tidak layak sebagai politisi dan petinggi partai untuk mengatakan secaea tegas PT SMN merupakan 'Mesin ATM Ical dan kelompoknya'. Ramadhan juga menyebutkan PT SMN bukan mesin ATM Partai Golkar karena partai berlambang pohon beringin itu ada juga yang tidak menyukai Ical.
Menurutnya pernyataan Ramadhan Pohan ini, tidak hanya mendiskreditkan tetapi juga mengadudomba Partai Golkar di mana Ical menjabat sebagai ketua umum. Pernyataan ini juga dianggap sebagai pembunuhan karakter Ical yang kemungkinan akan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2014 mendatang.
"Ini era demokrasi, setiap pernyataan harus didukung fakta. Laporan ini bukan untuk menutup mulut Ramadhan Pohan sebagai wakil rakyat di DPR," tegas politisi yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen Partai Golkar ini.