REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Narkoba semakin menjerat banyak korban. Bahkan saat ini tercatat sekitar 50 orang meninggal dunia tiap hari karena narkoba. Menurut Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat), Henry Yosodiningrat, angka kematian tersebut terjadi, karena Indonesia sudah bergerak menjadi negara tujuan peredaran narkoba di dunia, juga penghasil barang haram itu daalam jumlah yang tak sedikit.
Angka tersebut, lanjut dia, muncul karena tingginya jumlah pengguna narkoba di masyarakat. “Narkoba sudah menjadi ancaman keberlangsungan negara,” ungkapnya saat acara penandatanganan nota kesepahaman Granat dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Kantor PB NU, Jakarta, Selasa (31/1).
Henry menilai, pemerintah belum bisa memberikan sebuah upaya nyata terkait masalah ini. Aparat kepolisian contohnya, belum bisa bersungguh-sungguh dalam memerangi narkoba. Tak hanya dengan banyaknya yang tewas, menurut Henry, peningkatan angka kejahatan juga merupakan dampak lain dari meluasnya penggunaan dan peredaran narkoba.