REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kamal Ashnawi atau Raden Mas Prabhu Gusti Agung Ki Asmoro Wijoyo yang memiliki garis keturunan Maharaja Jawa mengaku sebagai pewaris kekayaan berlimpah hingga 6,4 miliar dolar AS yang tersimpan perbankan di London, Inggris.
Untuk bisa mencairkan dana itu, Kamal meminta dukungan dari pihak-pihak berpengaruh di Indonesia seperti pihak bank sentral (Bank Indonesia). "Saya yakin pemerintah Indonesia bisa menguruskan kerja sama dengan sejumlah pihak terutama pihak bank sentral Indonesia untuk menelurusi proses pencairan dana tersebut," kata dia yang sudah berkali-kali berusaha untuk mencairkan dana tersebut tapi gagal.
Oleh karena itu dirinya siap bekerja sama dengan pemerintah karena yang tercantum dalam rekening tersebut adalah pihak Maharaja Jawa dan namanya tertulis sebagai pewarisnya.
"Harta kekayaan itu dalam bentuk emas, batu permata, dan lainnya yang bila dijumlahkan sangat besar. Mungkin nilainya setara tiga perempat dana dunia saat ini," katanya saat dijumpai di sebuah hotel berbintang di kawasan Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
Kamal memberitahu, kekayaan yang diperoleh berasal daripada warisan Maharaja Jawa yang terdapat dalam rekening dalam Combined International Collateral of the Global Debt Facility yang dibuat keluarga diraja dunia pada 1875.
Namun, hingga saat ini dana tersebut belum bisa dicairkannya karena pihak perbankan selalu menolak dengan alasan masih terikat dengan banyak pihak. Terkait dengan dana tersebut, dirinya mengaku memiliki surat wasiat dari keluarganya yang tersimpan dengan baik dan sewaktu-waktu dapat diperlihatkan untuk menjelaskan kebenaran dari kekayaan yang diwariskan kepadanya.
"Saya punya surat wasiat itu dan disimpan dengan baik serta bisa diperlihatkan bila memang diperlukan," tegasnya. Dana tersebut, kata dia, jika dapat ditarik semuanya akan diperuntukkan dalam pembangunan di Indonesia dan kelak menjadikan Indonesia sebagai kekuatan besar ekonomi dunia.