REPUBLIKA.CO.ID, HOMS---Buntut dari ledakan mortir yang menghantam Kota Homs, Suriah, aktivis Suriah melaporkan jumlah korban meningkat menjadi 200 orang lebih. Sebelumnya, korban tewas ledakan mortir dikabarkan berjumlah 105 orang dan ratusan luka. "Para aktivis menuding pemerintah Suriah berada di balik tragedi ini," tulis Associated Press, Sabtu (4/2)
Ledakan terjadi Jumat (3/2) malam waktu setempat, di Kota Homs Suriah. Komisi Hak Asasi Manusia untuk Suriah menyatakan tembakan mortir menghantam distrik Al-Khalidiya Homs. Wilayah ini dikenal sebagai kawasan pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad sejak 10 bulan terakhir.
"Setidaknya 105 orang tewas dalam pembantaian di distrik Khalidya dari Homs, termasuk perempuan dan anal," kata Ketua Komisi Hak Asasi Manusia untuk Suriah, Rami Abdulrahman, sebagaimana dilansir Reuters.
Rami menambahkan mortir yang diarahkan ke distrik menyebabkan banyak bangunan terbakar dan hancur. Belum diketahui siapa pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa ini. Otoritas Suriah sendiri masih menghalangi media massa mengakses lokasi.