REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Zhai Jun, menyatakan Beijing menentang campur tangan bersenjata dan pemaksaan pergantian penguasa di Suriah. Zhai Jun menyatakan hal tersebut sehari sebelum menuju Damaskus untuk mendorong pengakhiran kemelut di sana.
Cina dan Rusia menghadapi rentetan kecaman karena menghalangi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi tersebut mengutuk tindakan keras pemerintah Suriah terhadap pengunjukrasa. Keduanya juga mendapat kecaman dari negara Arab yang biasa berhubungan baik dengan Beijing.
"Kami mendesak pemerintah Suriah dan semua partai politik segera dan sepenuhnya mengakhiri semua kekerasan. Kami berharap mereka cepat memulihkan ketenangan dan ketertiban umum," kata Zhai Jun.
Zhai Jun menyatakan Cina mengutuk semua kekerasan terhadap warga tak berdosa. Mereka tidak menyetujui campur tangan bersenjata atau memaksa perubahan penguasa.