Jumat 17 Feb 2012 06:39 WIB

Cina Tolak Perubahan Paksa Pemerintahan Suriah

Seorang gadis Suriah melemparkan salam V (victory/kemenangan) saat menggelar demonstrasi menentang veto Rusia atas Resolusi Dewan Keamanan PBB soal Suriah di Kedubes Rusia di Doha, Qatar, Selasa (7/2).
Foto: AP/Osama Faisal
Seorang gadis Suriah melemparkan salam V (victory/kemenangan) saat menggelar demonstrasi menentang veto Rusia atas Resolusi Dewan Keamanan PBB soal Suriah di Kedubes Rusia di Doha, Qatar, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Zhai Jun, menyatakan Beijing menentang campur tangan bersenjata dan pemaksaan pergantian penguasa di Suriah. Zhai Jun menyatakan hal tersebut sehari sebelum menuju Damaskus untuk mendorong pengakhiran kemelut di sana.

Cina dan Rusia menghadapi rentetan kecaman karena menghalangi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi tersebut mengutuk tindakan keras pemerintah Suriah terhadap pengunjukrasa. Keduanya juga mendapat kecaman dari negara Arab yang biasa berhubungan baik dengan Beijing.

"Kami mendesak pemerintah Suriah dan semua partai politik segera dan sepenuhnya mengakhiri semua kekerasan. Kami berharap mereka cepat memulihkan ketenangan dan ketertiban umum," kata Zhai Jun.

Zhai Jun menyatakan Cina mengutuk semua kekerasan terhadap warga tak berdosa. Mereka tidak menyetujui campur tangan bersenjata atau memaksa perubahan penguasa.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement