Senin 20 Feb 2012 08:43 WIB

Inilah Menteri yang Disebut Rosalina Minta Fee

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Hafidz Muftisany
Mindo Rosalina Manulang / Ilustrasi
Foto: Daan / Republika
Mindo Rosalina Manulang / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kuasa hukum Mindo Rosalina Manulang atau kerap dipanggil Rosa, Achmad Rifai mengungkapkan adanya pertemuan antara Rosa dengan salah seorang menteri untuk membicarakan dua proyek besar dan meminta jatah sebesar delapan persen. Menurut Rifai, Rosa akan membuatkan laporannya mengenai menteri minta jatah itu.

"Rosa akan menuliskan surat laporan kepada pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengenai yang minta jatah itu," kata Achmad Rifai yang dihubungi Republika, Senin (20/2).

Rifai menambahkan dengan surat laporan tersebut, pihaknya tidak akan secara pasif untuk menunggu ada pihak yang melaporkannya. Rosa terlebih dahulu akan mengirimkan surat ke pimpinan KPK sekaligus melaporkan adanya seorang menteri yang menawar-nawarkan proyek dan meminta jatah sebesar delapan persen dari nilai proyek.

Adanya laporan tersebut, Rosa berharap pimpinan KPK juga akan mendalami kasus menteri minta jatah itu. Pasalnya, ia melanjutkan, Rosa telah bertekad akan mengungkapkan semua hal yang diketahuinya terkait dengan penyimpangan di proyek-proyek di berbagai instansi.

Saat ditanya siapakah menteri minta jatah itu, ia hanya mengatakan menteri minta jatah itu akan diperiksa sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada pekan ini. Rencananya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar akan diperiksa sebagai saksi di Pengadilan Tipikor pada hari ini (20/2) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Malarangeng diperiksa sebagai saksi di Pengadilan Tipikor pada Rabu (22/2) mendatang.

"Pokoknya di antara kedua menteri itu lah," ucapnya setengah tertawa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement