REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali, sejak Selasa (21/2) malam dan berlanjut pada Rabu (22/2) malam membuat Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Amir Syamsuddin, mendatangi lapas tersebut. Di sana, setelah mendengarkan masukan dari sejumlah pihak, Menkumham mengambil beberapa langkah untuk mengatasi kerusuhan tersebut.
Langkah paling utama, jelasnya, pemerintah tetap memperhatikan kebutuhan primer para napi, yakni menyangkut urusan makan dan minum para napi. Sejauh ini, kata Amir, suplai makanan dan kebutuhan sehari-hari para napi telah terpenuhi.
"Kami tetap memperhatikan keperluan-keperluan mereka," katanya, Kamis (23/2) sore.
Lebih lanjut kata Amir Syamsudin, pihaknya akan melakukan penertiban, termasuk mlakukan evakuasi terhadap para napi. Setelah kantor lapas dibakar jelasnya, semua catatan administrasi yang ada di lapas ikut musnah dan itu mengganggu kegiatan penertiban dan pembinaan para napi. Langkah berikutnya jelas Amir Syamsudin, dilakukan inventarisasi terhadap kondisi bangunan lapas, termasuk menghitung kerugian dan rencana pembangunan kembali Lapas Kerobokan.
Sementara terkait upaya evakuasi para napi, beredar isu bahwa pemerintah hanya akan mengevakuasi para narapidana asing. Namun hal itu dibantah Menkumham, Evakuasi, kata dia, dilakukan terhadap sejumlah napi tanpa melihat asal usul dan kebangsaan. "Tidak ada diskriminasi apa pun. Juga tidak ada intervensi pihak asing terhadap rencana evakuasi ini," kata Menkum HAM.