REPUBLIKA.CO.ID, Pejabat Israel menyatakan Tel Aviv tidak akan meminta izin Washington jika mereka memutuskan untuk melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.
Associated Press (AP) melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Peperangan Ehud Barak mengirimkan pesan kepada para pejabat senior AS yang mengunjungi Israel terkait kemungkinan serangan terhadap Iran.
Sebagaimana dilaporkan The Telegraph, Selasa (28/2), sumber Israel mengatakan Presiden AS Barack Obama bulan lalu sepakat untuk menuntut jaminan pribadi, dan menegaskan Israel tidak lagi berencana meminta izin Washington.
Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah pejabat AS termasuk Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Martin Dempsey, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Tom Donilon, Direktur Intelijen Nasional James Clapper dan anggota parlemen AS mengunjungi Israel untuk menghalangi niat Tel Aviv menyerang Iran.
Para pejabat Israel juga dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan sejawatnya dari AS termasuk Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Pertahanan Leon Panetta tentang program energi nuklir Iran.
Para pejabat Israel meningkatkan retorika perang dan mengancam Iran dengan serangan militer untuk memaksa Teheran menghentikan program energi nuklir sipilnya.
Amerika Serikat, Israel dan beberapa sekutunya menuduh Teheran mengejar tujuan militer dalam program energi nuklirnya, dengan menggunakan dalih ini untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan mengancam negara itu dengan invasi militer.